Dewa Ayu Diah Cahyani Yang merupakan putri dari Kadis Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bangli Dewa Gede Suparta, ditemukan tewas dalam keadaan telanjang di kamar kosnya dengan keadapatan ada beberapa luka tusuk di tubuhnya, kemantian Dewa Ayu Diah Cahyani, mahasiswi Sekolah Tinggi Kesehatan Bali, masih menjadi misteri. Polisi belum bisa menyimpulkan penyebab kematian korban. Sementara berdasarkan hasil hasil visum bagian forensik Rumah Sakit Sanglah, terdapat sembilan luka tusuk di sekujur tubuh gadis berusia 18 tahun itu.
“Kami temukan 4 luka tusuk di tubuh bagian kiri, 4 luka tusuk di tubuh bagian kanan dan satu di punggung,” kata Kepala Instalasi Kedokteran Forensik Rumah Sakit Sanglah dr. Dudut Rustyadi
Pelaku pembunuhan masuk ke dalam kamar kos korban dengan cara masuk dengan cara menjebol plafon kamar. Setelah membunuh korban, pelaku kabur dengan menutup tubuh korban dengan selimut. Pelaku lalu mengunci kamar korban.
Polisi hingga saat ini masih mendalami apakah motif pembunuhan tersebut murni perampokan atau berlatar belakang konflik keluarga.
Selain luka tusuk, Dudut menyatakan, hasil visum luar menunjukkan ada luka memar di bibir korban. Pihaknya belum bisa menentukan penyebab pasti kematian korban.
Keluarga korban, kata Dudut, belum mengizinkan dilakukan otopsi guna mengetahui penyebab pasti kematian korban. Korban saat ini masih dititipkan di kamar jenazah Rumah Sakit Sanglah. “Masih menunggu perundingan antara polisi dengan keluarga korban,” kata Dudut.
Dewa Ayu Diah Cahyani, ditemukan tewas dengan luka tusuk di kamar kosnya di Jalan Ida Bagus Oka, Panjer, Denpasar Selasa (7/8) petang. Selain penuh dengan luka tusuk, korban ketika ditemukan dalam keadaan bugil
Foto mayat Dewa Ayu Diah Cahyani sendiri tidak ada yang mempublikasikan, yang jelas Dewa Ayu Diah Cahyani meninggal karena di bunuh, kabar terbaru mengenai kematian Dewa Ayu Diah Cahyani, saat ini polisi sedang memeriksa dua mantan pacar dari korban
Menurut Leo, hingga saat ini, penyidik sudah memeriksa 12 saksi. Namun, polisi belum bisa memastikan motif pembunuhan korban.
Kepala Kepolisian Kota Besar Denpasar Komisaris Besar Suryanbodo Asmoro belum bisa memastikan penyebab kematian korban. "Kita masih nunggu pemeriksaan forensik," kata Suryanbodo.
Dia menduga, pelaku yang membunuh korban jumlahnya satu orang. Hingga Rabu (8/9) pagi, jenazah korban masih dititipkan menunggu persetujuan pihak keluarga untuk dilakukan otopsi.
“Kami temukan 4 luka tusuk di tubuh bagian kiri, 4 luka tusuk di tubuh bagian kanan dan satu di punggung,” kata Kepala Instalasi Kedokteran Forensik Rumah Sakit Sanglah dr. Dudut Rustyadi
Pelaku pembunuhan masuk ke dalam kamar kos korban dengan cara masuk dengan cara menjebol plafon kamar. Setelah membunuh korban, pelaku kabur dengan menutup tubuh korban dengan selimut. Pelaku lalu mengunci kamar korban.
Polisi hingga saat ini masih mendalami apakah motif pembunuhan tersebut murni perampokan atau berlatar belakang konflik keluarga.
Selain luka tusuk, Dudut menyatakan, hasil visum luar menunjukkan ada luka memar di bibir korban. Pihaknya belum bisa menentukan penyebab pasti kematian korban.
Keluarga korban, kata Dudut, belum mengizinkan dilakukan otopsi guna mengetahui penyebab pasti kematian korban. Korban saat ini masih dititipkan di kamar jenazah Rumah Sakit Sanglah. “Masih menunggu perundingan antara polisi dengan keluarga korban,” kata Dudut.
Dewa Ayu Diah Cahyani, ditemukan tewas dengan luka tusuk di kamar kosnya di Jalan Ida Bagus Oka, Panjer, Denpasar Selasa (7/8) petang. Selain penuh dengan luka tusuk, korban ketika ditemukan dalam keadaan bugil
Foto mayat Dewa Ayu Diah Cahyani sendiri tidak ada yang mempublikasikan, yang jelas Dewa Ayu Diah Cahyani meninggal karena di bunuh, kabar terbaru mengenai kematian Dewa Ayu Diah Cahyani, saat ini polisi sedang memeriksa dua mantan pacar dari korban
Menurut Leo, hingga saat ini, penyidik sudah memeriksa 12 saksi. Namun, polisi belum bisa memastikan motif pembunuhan korban.
Kepala Kepolisian Kota Besar Denpasar Komisaris Besar Suryanbodo Asmoro belum bisa memastikan penyebab kematian korban. "Kita masih nunggu pemeriksaan forensik," kata Suryanbodo.
Dia menduga, pelaku yang membunuh korban jumlahnya satu orang. Hingga Rabu (8/9) pagi, jenazah korban masih dititipkan menunggu persetujuan pihak keluarga untuk dilakukan otopsi.