Berita Ramadhan Pohan Dipukul George Aditjondro ini merupakan insiden yang terjadi saat pra peluncuran buku membongakar gurita cikeas yang dilakukan hari ini di Doekoen Cafe, Pancoran, Jakarta Selatan dan berikut ini berita selengkapnya disertai foto saat George aditjondro memukul Ramadhan pohan, yang saya ambil dari vivanew.com
Ramadhan Pohan yang juga anggota DPR dari Fraksi Demokrat merupakan salah satu penanggap dalam acara peluncuran buku di Doekoen Cafe, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu 30 Desember 2009.
Ramadhan tidak sendiri sebagai penanggap. Ada pula Boni Hargens dan Kastorius Sinaga dari Universitas Indonesia, Ray Rangkuti, Adhie Masardi, dan politisi Gerindra Permadi. Selain itu, ada pula ketua-ketua gerakan mahasiswa yang menjadi penanggap buku.
Keributan dipicu saat Ramadhan mendapat giliran untuk memberikan tanggapan soal buku. "Saya menyampaikan hak jawab, merespons soal saya di dalam bukunya Pak George," buka Ramadhan.
"Ada dua hal. Pertama dalam buku, anda (George) berhalusinasi seolah-olah ada dana talangan Century masuk ke Jurnal Nasional. Saya ditanya keluarga saya, apakah benar saya terlibat mengambil dana talangan Century. Ini tidak benar," kata Ramadhan.
Tiba-tiba, pembicaraan Ramadhan itu dipotong oleh Aditjondro. "Itu tidak benar saya berhalusinasi," ungkap Aditjondro. Lalu terjadi adu mulut diantara keduanya.
Ramadhan dan Aditjondro masih duduk di kursinya masing-masing. Lalu keduanya ditenangkan oleh moderator Haris Rusli. Kemudian, Haris memberikan kesempatan berikutnya kepada Permadi untuk memberikan tanggapan.
Saat Permadi bicara, tiba-tiba Ramadhan pamit untuk pulang dan berdiri dari kursinya. Ketika Ramadhan berdiri, suasana ruangan yang penuh sesak itu menjadi riuh teriakan.
Ramadhan pun berjalan keluar sambil berkata kepada wartawan, "Tadi di dalam saya dipukul sama George pakai buku." Mendengar pernyataan Ramadhan, seorang panitia berteriak, "Bohong, tidak ada pemukulan."
Ramadhan Pohan yang juga anggota DPR dari Fraksi Demokrat merupakan salah satu penanggap dalam acara peluncuran buku di Doekoen Cafe, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu 30 Desember 2009.
Ramadhan tidak sendiri sebagai penanggap. Ada pula Boni Hargens dan Kastorius Sinaga dari Universitas Indonesia, Ray Rangkuti, Adhie Masardi, dan politisi Gerindra Permadi. Selain itu, ada pula ketua-ketua gerakan mahasiswa yang menjadi penanggap buku.
Keributan dipicu saat Ramadhan mendapat giliran untuk memberikan tanggapan soal buku. "Saya menyampaikan hak jawab, merespons soal saya di dalam bukunya Pak George," buka Ramadhan.
"Ada dua hal. Pertama dalam buku, anda (George) berhalusinasi seolah-olah ada dana talangan Century masuk ke Jurnal Nasional. Saya ditanya keluarga saya, apakah benar saya terlibat mengambil dana talangan Century. Ini tidak benar," kata Ramadhan.
Tiba-tiba, pembicaraan Ramadhan itu dipotong oleh Aditjondro. "Itu tidak benar saya berhalusinasi," ungkap Aditjondro. Lalu terjadi adu mulut diantara keduanya.
Ramadhan dan Aditjondro masih duduk di kursinya masing-masing. Lalu keduanya ditenangkan oleh moderator Haris Rusli. Kemudian, Haris memberikan kesempatan berikutnya kepada Permadi untuk memberikan tanggapan.
Saat Permadi bicara, tiba-tiba Ramadhan pamit untuk pulang dan berdiri dari kursinya. Ketika Ramadhan berdiri, suasana ruangan yang penuh sesak itu menjadi riuh teriakan.
Ramadhan pun berjalan keluar sambil berkata kepada wartawan, "Tadi di dalam saya dipukul sama George pakai buku." Mendengar pernyataan Ramadhan, seorang panitia berteriak, "Bohong, tidak ada pemukulan."